mesjid di bayan yang mengandung banyak mitos
Suasana spiritual Pulau Lombok memang tak jauh berbeda dengan Pulau Bali, Anda bisa mengunjungi berbagai pura di pulau ini. Seperti Pura Narmada, Pura Pangsung, Pura Taman Mayura,
dan masih banyak lagi. Namun jika diihat dari aspek masyarakatnya yang
mayoritas beragama Islam, dapat dipastikan bahwa kebudayaan Islam juga
hadir dan berkembang di Pulau Lombok ini. Anda bisa mengunjungi masjid tertua yang ada di Pulau Lombok, yaitu Masjid Bayan Beleq. Disini Anda bisa menggali sejarah masuknya Islam sekaligus melihat saksi sejarah tersebut, Masjid Bayan Beleq itu sendiri.
Masjid Bayan Beleq
terletak sekitar 80 Kilometer dari Kota Mataram. Peninggalan sejarah
ini menjadi situs yang dicari oleh wisatawan domestik maupun
mancanegara. Tidak tertutup untuk umat Islam saja, Masjid Bayan Beleq
terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari sejarah Islam di Pulau Lombok.
Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa
mobil. Anda bisa menempuh jalur
Mataram-Senggigi-Pemenang-Tanjung-Gangga-Anyar-Bayan. Dari Mataram
perjalanan akan Anda tempuh sekitar 2 jam.
Masjid Bayan Beleq dibangun di sekitar
abad 16 oleh Syeh Gaus Abdul Razak, salah satu penyebar agama Islam di
Bayan. Masjid ini dibangun berbentuk persegi, dengan dinding dari bambu
setinggi 1,25 Meter. Dibawahnya terdapat pondasi dari batu yang ditata
setinggi pinggang orang dewasa. Bagian atapnya berbentuk limas dua
tingkat, dibuat dari anyaman daun kelapa. Di bagian puncak disematkan
hiasan seperti mahkota. Buntuk atap ini menggambarkan pengaruh dari
Hindu Jawa yang ada sebelum masuknya Islam ke Lombok.
Tepat di depan pintu masjid terdapat sebuah gentong, yang di letakkan dan diikat di bawah pohon Semboja. Gentong ini merupakan tempat untuk menampung air wudhu.
Untuk masuk ke dalam Masjid Bayan Beleq,
Anda harus membungkuk karena pintu masuknya cukup pendek. Di bagian
dalam, lantai masjid hanya berupa tanah. Anda bisa melihat 4 pilar di
dalam masjid. Keempat pilar tersebut merupakan simbol dari empat desa
yang turut membantu pendirian masjid ini.
Anda juga akan mendapati hiasan
berbentuk ikan dan burung di ujung pilar-pilar tersebut. Masing-masing
memiliki makna tersendiri. Hiasan ikan melambangkan mahkluk yang hidup
di perairan, yang berarti kehidupan bawah atau duniawi. Sedangkan hiasan
burung melambangkan kehidupan setelah kematian. Kedua hiasan tersebut
mempunyai pesan bahwa setiap umat beriman selayaknya bisa menyeimbangkan
kehidupan dunia dan akhirat. Selain itu Anda bisa melihat hiasan lain
berupa pohon, telur, ayam dan naga yang tergantung di atas mimbar. Di
bagian badan naga terdapat tiga ekor burung yang melambangkan Islam Wetu Telu (sebuah aliran Islam masa awal, yang masih ada sampai saat ini).
Selain Masjid Bayan Beleq sebagai
bangunan utama, Anda akan menemui enam bangunan lain di sekitar masjid
dengan ukuran yang berbeda. Bangunan-bangunan yang juga berdinding bambu
tersebut merupakan makam para pendahulu Islam di Bayan. Di sebelah
Selatan masjid terdapat empat makam, yaitu makam warga pertama yang
memeluk Islam dan makam penyebar ajaran Islam pertama. Di sebelah Utara
terdapat dua makam, yaitu makam Syekh Gaus Abdul Razak dan Titi Mas
Penghulu.
Setelah puas melihat dan mempelajari
sejarah Islam di Pulau Lombok beserta peninggalannya, Anda bisa
mengunjungi toko souvenir yang dikelola oleh masyarakat setempat. Toko
tersebut terletak tak jauh di depan Masjid Bayan Beleq. Di situ Anda bisa membeli kenang-kenangan berupa miniatur Masjid Bayan Beleq, atau cinderamata tradisional lainnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar for this post